Ogoh-ogoh karya RT 14 Desa Gadingan, bertemakan Anjing Pelacak. Sumber foto : Istimewa. 

LPM FatsOeN, Indramayu- Haul Mbah Buyut Gading yang dilaksanakan pada tanggal 21-23 Oktober 2019, disambut antusias oleh masyarakat setempat. Terutama oleh para pemuda-pemudi di desa Gadingan dan Mekargading. Antusias tersebut dibuktikan dengan kreativitas pemuda antar blok dalam membuat ogoh-ogoh (gegawean). 

Dalam Haul Mbah Buyut Gading, setiap blok di desa Gadingan dan Mekargading, berlomba-lomba membuat ogoh-ogoh terbaik. Ogoh-ogoh tersebut di arak mengelilingi desa di Kecamatan Sliyeg pada puncak acara Haul Mbah Buyut Gading.

Menurut salah seorang pemuda setempat bernama Aryono, biaya yang diperlukan ketika membuat sebuah ogoh-ogoh dengan ukuran tidak terlalu besar berkisar Rp. 3,5 juta. Dirinya menerangkan, untuk mengumpulkan dana tersebut ia dan warga lainya membayar iuran atau patungan. Tahun ini Aryono serta teman-temannya membuat ogoh-ogoh bertemakan anjing pelacak. 

“Kami membutuhkan dana sekitar 3,5 juta karena tahun ini kita membuat ogoh-ogoh yang tidak terlalu besar. Dana tersebut diperoleh dari iuran warga blok setempat dan beberapa orang yang dirasa mampu, kami meminta dana sebesar 100 ribu rupiah per-kepala rumah tangga” ujar Aryono kepada LPM FatsOeN belum lama ini. 

Aryono menambahkan, tujuan pemuda-pemudi membuat ogoh-ogoh bukanlah untuk mendapat hadiah, yang biasanya diberi oleh Pemerintah Desa setempat. Melainkan agar acara Haul Mbah Buyut Gading semakin meriah, sembari mengasah kreativitas mereka. 

Dirinya berharap, supaya acara Haul Mbah Buyut Gading bisa semakin ramai. Sehingga masyarakat di luar Indramayu bisa tertarik untuk melihatnya. Selain itu, Ia juga ingin tradisi Haul Mbah Buyut Gading tidak hilang termakan waktu, agar generasi muda selanjutnya bisa mengingat warisan dari leluhurnya tersebut. 

"Saya berharap semoga di tahun depan acara haul Mbah Buyut Gading ini semakin ramai dan menarik perhatian warga luar kota juga. Diharapkan pula adat seperti ini tidak hilang termakan waktu, agar kita selaku generasi muda selalu mengingat leluhur yang telah tiada” tambahnya. 

Sementara itu, salah satu perangkat desa setempat bernama Lukman mengaku, selain melestarikan tradisi yang ada, acara Haul Mbah Buyut Gading bisa menjadi ikon untuk desa Gadingan dan Mekargading. Ia pun sangat mengapresiasi warga yang memeriahkan acara ini. 

“Kami sangat mengapresiasi acara haul Mbah Buyut Gading ini, di samping untuk melestarikan kebudayaan, juga menjadikan acara ini sebagai salah satu ikon desa Gadingan dan Mekargading, dan kami juga sangat mengapresiasi antusiame dari para warga," ucapnya. 

Reporter : Isah Siti Khodijah
Penulis   : Isah Siti Khodijah


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama