(Ilustrasi kegiatan perkuliahan)


Pada tanggal 27 Maret 2020, Senat Mahasiswa Institut (SEMA-I) mengeluarkan Maklumat atas respon terhadap surat edaran Rektor No.B-0546/In.08/R/PP.00.9/03/2020 tentang perpanjanjangan kuliah daring dan memberikan kuota atau free access bagi mahasiswa dan civitas akademika. Maklumat yang diberikan kepada 9 jajaran yang ada di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, di antaranya:  Rektor,  Wakil Rektor, Kepala Biro AUAK, Kepala Bagian Akademik, Dekan Fakultas, Wadek I Fakultas, Kabag TU Fakultas, Ketua Jurusan dan Bapak/Ibu Dosen. Maklumat itu lahir atas aspirasi mahasiswa yang di tampung oleh SEMA-I.

“Betul, kami memberikan maklumat yang berisi 4 tuntutan. Secara ringkas keresahan mahasiswa tentang tidak efektifnya kuliah daring dan tidak kunjungnya diberikan kuota atau free access oleh kampus,” Kata Rohmawan, ketua SEMA-I periode ini.

Masih kata Rohmawan, "dalam sistem perkuliahan daring ini banyak sekali kendala yang dihadapi oleh mahasiswa diantaranya adalah jaringan internet yang tidak stabil dan memerlukan biaya tambahan untuk kuota internet yang menjadi kebutuhan mahasiswa, sehingga kami membutuhkan free access internet untuk mengakses situs-situs kampus seperti smart campus, e-learning, dll. dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing."

Hal itu dibenarkan oleh Laras Ayuningtyas Asri, mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Laras (20) mengatakan perkuliahan online berjalan kurang efektif, karena sistemnya yang tidak tertata dengan baik. Banyak grup diskusi kelas daring yang diisi dengan bercandaan dan presentasi hanya berupa teks saja.

Rohmawan mengatakan, dari empat poin dalam maklumat SEMA-I belum ditindaklanjuti oleh pihak pemangku kebijakan yang bersangkutan. SEMA-I akan terus memfollow-up dengan cara menghubungi leading sector terkait. Hal ini sesuai pernyataan rektor bahwasannya akan lebih maksimal apabila dikomunikasikan langsung dengan leading sector, ungkap ketua umum SEMA-I.

Rohmawan berharap pihak birokrat lebih responsif dalam menyikapi kondisi saat ini. “Benar, bahwasannya maklumat tersebut belum ditindaklanjuti,” tandasnya.

Kami mencoba menghubungi Rektor untuk mempertanyakan, kenapa aspirasi mahasiswa belum juga ditindaklanjuti. Tapi Rektor tidak menangapi pesan dari kami.


Penulis: Sulthoni
Reporter: Linah Sapitri, Sulthoni
Ilustrasi: Fauzan Alfani Suhendar

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama