Dokumentasi Pribadi
Kegiatan Festival Literasi di Kelurahan Panjunan pada (17/9) yang lalu.

Panjunan, Kota Cirebon – Kala biasanya anak muda Gen-Z tengah sibuk-sibuknya dihadapkan pada kesibukan belajar dan berkuliah, tidak dengan Anak-anak muda dan mudi yang satu ini. Berawal dari hobi menggiatkan budaya literasi, berbuahlah Festival Literasi. Festival Literasi di Panjunan diadakan (17/9) di taman Muara Sukalila dengan harapan yang senada dengan tema ˮMerayakan Pengetahuan, Merangkul Perubahan, dan Membangun Masa Depan Penuh Harapanˮ.

Sebagai acara puncak dari kegiatan pengabdian dan fasilitasi pengajaran di Masyarakat. Pustaka Ceria sendiri adalah sebuah inisiasi percontohan komunitas anak muda yang mana sependek visi-misinya untuk menjadikan anak bangsa yang berakhlakul karimah serta menumbuhkan jiwa yang cerdas dan mampu beraktivitas dalam mengamalkan ilmunya.

Inisiatif tadi dapat penulis gambarkan lewat Para relawan yang akan datang ke Muara Sukalila setiap minggunya, mereka bersama-sama mengajak anak-anak yang tinggal di Sukalila dan sekitarnya untuk ikut berkumpul. Lalu, kemudian melakukan proses belajar mengajar. Nah, sebagai momentum akhir dari pembelajaran yang telah dilakukan selama empat bulan ini akhirnya Festival Literasi Panjunan diadakan.   


Dokumentasi Pribadi
Sesi Fasilitasi Pengajaran pada Anak-anak di Muara Sukalila








Selain acara Festival Literasi Panjunan ada juga perayaan hari ulang tahun Pustaka Ceria yang ke-6, lho! Pustaka Ceria memang sudah ada sejak enam tahun lalu dan masih hadir menemani anak-anak belajar hingga saat ini. Festival Literasi Panjunan itu disambut antusias masyarakat Sukalila, bagaimana tidak? Sebelum Festival Literasi Panjunan ini diadakan para relawan telah melakukan sosialisasi terhadap sekolah-sekolah terdekat sehingga Festival Literasi Panjunan tidak hanya dimeriahkan oleh anak-anak yang sering hadir tiap minggunya namun juga mencakup dari seluruh Sukalila atau Kelurahan Panjunan.

Jadi, di dalam Festival Literasi Panjunan ada apa saja?

Festival Literasi Panjunan dimulai sedari pagi hari betul. Seluruh peserta disuruh berkumpul untuk melakukan acara yang pertama yaitu arak-arakan. Arak-arakan merupakan budaya lokal cirebonan yang selalu didambakan dan diikuti oleh setiap peserta lomba, orang tua peserta, dan banyak masyarakat lainnya juga. Barisan paling pertama arak-arakan dipimpin oleh penampilan marching band yang menarik hati siapa saja yang memandang karena suaranya yang menggelegar juga penampilannya yang apik. Barisan selanjutnya diisi oleh para peserta dengan kostum nusantara. Penampilan anak-anak yang dihias nyentrik ayu dan rupawan membuat yang melihat jadi terpesona dan ingin menculik momen alias mengabadikan status media sosialnya untuk dipamerkan pada sanak keluarga.


Dokumentasi Pribadi
Taman Baca Perpusling







Acara tidak berhenti disitu, semakin siang suasana semakin ramai. Partisipasi pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam acara ini juga ikut turun gunung menjajakan Perpusling-nya. Begitupun juga Pihak-pihak media lokal yang ikut meliput kegiatan ini, Pihak Kelurahan Panjunan, Tokoh Masyarakat, Pustakawan lokal, Aparat Keamanan, dan Tokoh Agama sekitar.

Adapun, Lomba-lomba diadakan di tempat yang sudah ditentukan. Lomba mewarnai terlihat penuh dengan peserta yang berbondong-bondong membawa meja dan alat gambarnya sendiri dengan menggaet enam puluhan lebih peserta lomba mewarnai menjadi lomba paling banyak diikuti. Beralih ke tempat lain ada lomba Cerdas Cermat dan juga lomba Hafalan Surah Pendek yang diadakan dan di-request warga di masjid terdekat. Para peserta terlihat rapih dengan penampilan serba islami.

Lomba yang diadakan tidak hanya untuk anak-anak saja, lho, ibu-ibu juga menjadi baris terdepan dalam memeriahkan acara ini, dengan diadakannya lomba joget balon ibu-ibu hal ini menjadi pemersatu andil keluarga dalam menemani anaknya yang ikut bersemangat berlomba membersamai juga ikhtiar menjemput doorprize barang rumah tangga. Hal ini disikapi baik oleh ibu-ibu. 

Setelah waktu istirahat selesai dilaksanakan acara kemudian dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng sebagai perayaan hari ulang tahun pustaka ceria yang ke-6. Doa-doa serta harapan dilantangkan bersama-sama elemen masyarakat yang ikut mendukung dan memberi apresiasi sedalamnya karena telah memberi pengalaman dan pengajaran pada literasi anak-anak serta pembimbingan penampilan kreasi anak-anak di Festival Literasi tersebut. Acara dilanjutkan dengan penampilan-penampilan serta pengumuman pemenang lomba. Acara festival Literasi Panjunan kemudian ditutup dengan bersama-sama warga lokal, anak didik, dan kami panitia sendiri untuk melakukan operasi semut guna menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar. 


Penulis: Rita (magang)

Editor: Tim Editorial LPM FatsOeN


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama