(Dok. DEMA IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

(IAIN Syekh Nurjati Cirebon 10/07/2021) Citizen Jurnalism Workshop telah dilaksanakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Dengan tema "Transformasi Jurnalisme Warga Menuju Perubahan Sosial". Dengan beberapa narasumber, antara lain Widya Saputra selaku Newscaster dan PR Metro TV, Ahmad Romzi selaku pegiat literasi digital dan Staf Khusus Presiden, dan Sobih Adnan selaku jurnalis Media Groups News dan Lampung Post. Workshop ini diadakan dengan media publikasi Zoom dan YouTube.

Tujuan dari workshop ini ialah mengenalkan kepada mahasiswa mengenai citizen jurnalism.

Pembicara pertama dalam workshop ialah Widya Saputra. Beliau menyampaikan pengalaman yang dirasakan di saat menjadi seorang jurnalis. Sepuluh tahun Widya Saputra sebagai seorang jurnalis. Dengan jabatannya sebagai seorang Newscaster dan PR Metro TV serta Sportcaster.

Widya memberikan tips menjadi seorang jurnalis yang baik kepada mahasiswa. Menjadi seorang jurnalis harus memiliki kemampuan menulis, teknik bicara, dan tidak berhenti untuk terus belajar. "Kemampuan menulis untuk bisa menjadi seorang jurnalis, teknik berbicara, dan jangan berhenti untuk belajar, hal paling mudah untuk jadi seorang jurnalis cukup biasakan buat caption. Udah itu doang kok," ucapnya.

Menurut beliau semua gelar akhir pendidikan bisa menjadi seorang jurnalis. "Di tempat kerja saya nggak ada keharusan gelar apa gitu. Ada yang teknik nuklir, guru, yang penting punya hati jiwa nurani jurnalis yang tinggi semua bisa jadi jurnalis. Segala profesi bisa menjadi jurnalis," ucapnya.

Workshop Citizen Journalism sesi kedua yang dilaksanakan oleh DEMA IAIN Syekh Nurjati Cirebon masih menggunakan media Zoom Meeting.

Pada sesi kedua ini, dimulai pukul 13:00 WIB. Diisi oleh narasumber yang sangat menawan yaitu Romzi Ahmad yang merupakan pegiat literasi digital, wakil ketua umun bidang strategi komunikasi dan kreatif, gugus depan mahasiswa, bahkan asisten staf khusus presiden.

Kegiatan workshop kedua ini dihadiri oleh kurang lebih 100 partisipan dari mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon maupun mahasiswa universitas di Indonesia lainnya.

Pada sesi kedua ini, Romzi Ahmad membahwa materi yang berjudul "Digital Advokasi". Dalam materi tercantum tiga pembahasan yaitu Advocacy, New Media dan Citizen Journalism.

(Dok. DEMA IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

Romzi Ahmad berpendapat, "Digital advokasi ialah penggunaan teknologi digital untuk menghubungi, menginformasikan, dan memobilisasi sekelompok orang yang berkepentingan di sekitar suatu masalah atau penyebab. tujuan advokasi digital ialah untuk menggembleng pendukung untuk mengambil tindakan."

Selain itu, Romzi Ahmad berpesan, “Kemampuan jurnalis kalian yang sedang dipelajari saat ini itu harusnya ujungnya adalah kebermanfaatan kalian, nah gimana biar manfaat jurnalismenya tadi ada istilah namanya jurnalisme advokasi jadi kalian menjadi konten kreator di ruang digital dengan tujuan mencapai tujuan bersama goal bersama atau kalian mempunyai tujuan bersama yang ingin dicapai, maka kalian akan capai melalui keterampilan jurnalisme yang kalian miliki.”

Materi jurnalisme warga kedua diisi oleh Sabih Adnan. Ia menuturkan bahwa perkembangan jurnalisme warga dari tahun ke tahun telah mengalami perubahan. Di samping itu, menurutnya hal yang paling dasar dalam dunia jurnalistik ialah penguasaan bahasa.

Selain itu, ia juga menyampaikan bagaimana prinsip jurnalisme warga itu terbentuk. "Prinsip jurnalisme warga yaitu dari, oleh, dan untuk warga," tuturnya.

Penulis: Rizka, Rifki, dan Dimas

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama