Rhio Maheso Jenar (kiri) menyerahkan bendera DEMA-I kepada Fatihul Fauzi (kanan) sebagai simbol pergantian kepengurusan DEMA-I periode 2021-2022 menuju periode 2022-2023, Kamis (13/1). Foto: Avi Afian Syah

IAIN, LPM FatsOeN - Fatihul Fauzi ditetapkan sebagai Ketua Umum Dema IAIN Syekh Nurjati Cirebon periode 2022-2023 dalam acara MUDEMA-I yang diselenggarakan Panitia Pemilih Mahasiswa Institut (PPMI) di auditorium FITK lantai 5, Kamis (13/1).

Fatihul Fauzi ditetapkan sebagai Ketua Umum DEMA-I periode 2022-2023 secara aklamasi, karena hanya ada satu calon Ketua Umum DEMA-I, yaitu dirinya sendiri. Berdasarkan keterangan dari Ketua Pelaksana PPMI, Dedes Baehaki Ramdhany, dia mengatakan bahwa sebelumnya calon Ketua Umum DEMA-I ada dua pendaftar, namun satu pendaftar lainnya belum memiliki sertifikat PPTQ, yang merupakan salah satu syarat calon Ketua Umum. Setelah diverifikasi, hanya satu orang calon yang memenuhi syarat, yaitu Fatihul Fauzi.

“Di DEMA itu ada dua pendaftar, akan tetapi dari satu pendaftarnya itu (sertifikat) PPTQnya belum ada, nah makannya kita verifikasi tidak bisa masuk, nah makannya setelah diverifikasi dan ternyata hanya ada satu, nah makannya tadi (Fatihul Fauzi) langsung di aklamasi sama pimpinan sidangnya,” kata Dedes.

Fatihul Fauzi, setelah ditetapkan sebagai Ketua Umum DEMA-I mengatakan bahwa dia merasa lebih tertantang, karena hal ini merupakan amanah dari Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati, dan ada beberapa kerpercayaan dari jajaran rektorat kepadanya untuk memegang penuh amanah tersebut dan mengemban kepengurusan DEMA-I periode 2022-2023.

"Perasaannya lebih tertantang sebenernya, karena ini merupakan suatu amanah juga dari Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Apalagi ada beberapa kepercayaan dari jajaran rektorat kepada saya untuk memegang penuh amanah, mengemban jalannya periode yang akan datang di Dewan Eksekutif Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati periode 2022-2023," kata Fatihul Fauzi. Dia juga menambahkan, "Harapannya bisa bersinergi, bekerja sama dengan baik dalam membawa harum nama lembaga IAIN Syekh Nurjati Cirebon," tambahnya.

Fatihul Fauzi juga mengatakan bahwa cukup banyak evaluasi dari program kerja DEMA-I sebelumnya, namun dia tetap melihat bahwa kepengurusan sebelumnya sudah maksimal dan patut diapresiasi dengan baik oleh dirinya karena sudah maksimal dengan tidak meninggalkan program kerja yang dicanangkan ketika rapat kerja. Dia merujuk kepada pepatah Arab yang arinya ‘kalau ada beberapa hal yang tidak bisa dikerjakan secara sepenuhnya maka jangan tinggalkan sepenuhnya’.

“Yang saya lihat sudah maksimal, karena kemampuan apa pun dari kepengurusan kemarin diapresiasi dengan baik oleh saya. Ya minimalnya kalau kata pepatah arab itu ma la yudroku kulluhu la yutroku kulluhu, kalau ada beberapa hal yang tidak bisa dikerjakan secara sepenuhnya maka jangan tinggalkan sepenuhnya, dalam artian DEMA itu sudah mencapai maksimal dengan tidak meninggalkan program-program kerja yang sudah dicanangkan dalam rapat kerja,” kata Fatihul Fauzi.

 

Reporter: Aisyah dan Akromah

Penulis: Fadhlih dan Avi

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama