Sumber Foto: Wikipedia

Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia


 "Jujur, lugu, dan bijaksana," begitulah bait lirik dalam lagu Bung Hatta, karya Iwan Fals.

Pada 14 Maret 1980 sang proklamator menghembuskan nafas terakhirnya di RS Cipto Mangunkusumo.

Wakil presiden pertama RI itu meninggal pada Jum'at malam pukul 18:56 WIB setelah dirawat selama sebelas hari di RS. Selama hidupnya, Bung Hatta telah beberapa kali dirawat di rumah sakit pada tahun 1963, 1967, 1971, 1976, 1979, dan terakhir pada 3 Maret 1980. 

Esok harinya, jenazah Bung Hatta dimakamkan. Dalam wasiatnya, ia menyampaikan apabila kelak ia meninggal dunia, ia ingin dimakamkan di tempat pemakaman biasa.

Bung Hatta menolak dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata. Ini bukti hingga akhir hayatnya ia berusaha membaur dengan rakyat. Sesuai permintaannya, Bung Hatta dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta.

Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang jujur, sederhana, serta berbaur dengan rakyatnya. Meski disematkan jabatan wakil presiden, Hatta tidak pernah menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Ia hanya menggunakan uang negara yang dianggarkan padanya hanya untuk keperluan hak negara.

Dikutip dari Historia.id, Bung Hatta kerap mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Pada suatu saat, dalam pidatonya ia pernah menegur gubernur yang memberikan sambutan berlebihan. Hal itu menggambarkan sosok Bung Hatta yang sederhana dan rendah hati.

Banyak sekali kisah kesederhanaan Bung Hatta, dari mulai tidak pernah mampu membayar listrik dan masih banyak lagi yang lainnya. Tak heran jika sosoknya banyak dikagumi oleh masyarakat Indonesia karena kejujuran dan kesederhanaannya.

Selain sebagai Wakil Presiden RI pertama, Hatta dikenal akan komitmennya pada demokrasi. Ia mengeluarkan Maklumat X yang kemudian menjadi tonggak awal demokrasi Indonesia. Pada bidang ekonomi, sumbangsih pemikiran terhadap perkembangan koperasi membuatnya dijuluki sebagai Bapak Koperasi.


Selamat jalan, Bung!

43 Tahun mengenang kepergian Bung Hatta.

(14 Maret 1980–14 Maret 2023)



Penulis: Iswanto

Editor: Aji

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama