Suasana foto bersama tamu undangan setelah selesai sesi diskusi Seminar Mimbar Sejajar di Gedung Auditorium FITK Lantai 5, Senin, (15/01/24). Sumber Foto: Panitia.



IAIN, LPM FatsOeN - Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA-I) IAIN Syekh Nurjati Cirebon berkolaborasi dengan BEM PTNU Jawa Barat menggelar acara Seminar Mimbar Sejajar yang bertempat di Auditorium FITK Lantai 5, Senin (15/01/24).


Dengan mengusung tema, "Bincang Demokrasi di Era Krisis Demokrasi." Menghadirkan pemateri Khuzaini dari Korwil BEM PTNU Jawa Barat, kemudian Agam Rahmat Prayoga dari Ketua Umum Senat Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon Periode 2023, dan M. Faturahman Sabit dari Mahasiswa Hukum Tata Negara IAIN Syekh Nurjati Cirebon, serta selaku moderator Dandi Priadi dari Ketua Umum DEMA Fakultas Syariah Periode 2023-2024.


Acara Mimbar Sejajar ini dilaksanakan di 30 titik pada 27 Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat. Telah terlaksana sebanyak 18 dari 27 Kabupaten/Kota di PTKI Se-Jawa Barat artinya hampir setengah lebih dengan berkolaborasi dengan BEM PTKI yang ada di Jawa Barat.


Ilham Saefulah selaku Ketua Pelaksana menyampaikan yang melatarbelakangi adanya Seminar Mimbar Sejajar ini adalah bagaimana peran mahasiswa untuk mengetahui keadaan demokrasi dewasa ini.


"Mahasiswa itu tidak boleh lupa akan sejarah reformasi yang kemudian akan menghasilkan demokrasi, dari demokrasi ini yang memang sekarang dijadikan krisis itu harus menjadi pantauan mahasiswa, makanya dengan ini, kita mengadakan acara Seminar Mimbar Sejajar," ujarnya.


Sementara Fahmi Farhan M. mengutarakan kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi DEMA IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan BEM PTNU Jawa Barat yang menggaungkan perihal keberlangsungan demokrasi di Indonesia yang kian terkikis. Dengan melihat banyaknya pembungkaman-pembungkaman kebebasan berpendapat dari para aktivis HAM, aktivis lingkungan yang secara sengaja ditiadakan suara-suara kritisnya. 


"Artinya bagi mahasiswa perlu melek dengan adanya kondisi demokrasi per hari ini. Apakah demokrasi ini mengarah ke demokrasi langsung atau tidak langsung, kemudian demokrasinya jangan dijadikan alat turunan tirani. Dan perihal ke depan bagi mahasiswa melek dengan keadaan politik," ujar Fahmi selaku Presiden Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 


Khuzaini Korwil BEM PTNU Jawa Barat berpesan kepada mahasiswa terkait isu demokrasi sekarang ini khususnya dalam menghadapi Pemilu 2024, untuk memilih pemimpin itu harus secara ideal yang memiliki visi misi yang relevan bukan sekadar emosional belaka. Kemudian harus memerhatikan dan mengawasi betul penyelanggara pemilu agar bersikap netral.


Ilham menyampaikan harapannya untuk mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon umumnya untuk mahasiswa Indonesia, tidak boleh lupa terkait demokrasi, terkait hal-hal yang menjadi acuan untuk kebangkitan negeri, karena ini bisa menjadi akses mahasiswa untuk bisa mengetahui sebagaimana demokrasi itu berjalan.


"Apalagi sekarang di tengah pemilu di tahun 2024 akan dilaksanakan bulan Februari. Mahasiswa tidak boleh lengah, mahasiswa harus bisa mencari isu-isu seputar politik, harapan untuk ke depannya mahasiswa mampu mengambil peran sebagai generasi pemuda untuk berbicara di masa depan terkait kematangan demokrasi dan persiapan demokrasi yang lebih baik lagi," pungkasnya.


Terakhir Fahmi menambahkan harapannya bagi mahasiswa IAIN Cirebon di tahun 2024 yang ikut andil langsung terhadap pemilu baik sebagai pelaksana dalam sistem, dan juga ada yang masih memilih dan dipilih. Seluruh mahasiswa bisa memilih integrasi ke depan Presiden atau siapapun yang kemudian akan jadi perwakilan dari rakyat Indonesia harus berdasarkan hati nurani bukan berdasarkan politik uang dan sebagainya.


Penulis: Fadlih Abdul Hakim

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama