Sumber Foto: Dokumentasi Penulis 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus merosot selama libur Lebaran. Setelah mencapai Rp15.887 per dolar AS pada 6 April lalu, hari ini tercatat turun lagi menjadi Rp16.205. Penurunan cukup signifikan dalam 4 tahun terakhir sejak dolar tembus Rp16,373 pada 3 April 2020.

Dikutip dari Tempo.com, analis keuangan dari Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, penurunan nilai rupiah ini diduga disebabkan oleh mekanisme transaksi di pasar luar negeri, terutama di pasar non-deliverable forward (NDF) Singapura. 

Di samping itu, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Edi Susianto mengungkapkan, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh memanasnya konflik di timur tengah khususnya konflik Iran-Israel.

Melemahnya rupiah terhadap dolar AS bisa berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat Indonesia. Melemahnya rupiah bisa membuat ongkos impor pemerintah naik. Hal ini kemudian bosa memicu inflasi. Harga-harga barang atau komoditas di dalam negeri bisa naik. Salah satu barang impor yang terkena dampak adalah minyak bumi dan beras. 

Pelemahan rupiah juga bisa berdampak negatif pada kinerja pelaku industri yang bergantung pada barang impor sebagai bahan baku produksinya, seperti pelaku industri farmasi, petrokimia, makanan dan minuman, serta tekstil.

Selain itu, kenaikan nilai dolar juga dapat mempengaruhi sektor ekspor Indonesia, meskipun pada dasarnya dapat meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar internasional karena harga menjadi lebih kompetitif, namun hal tersebut juga dapat mengurangi margin atau selisih ongkos produksi dengan harga jual untuk menghitung profit atau keuntungan produsen dalam negeri.

Pemerintah Indonesia diharapkan dapat menyikapi pelemahan rupiah terhadap dolar AS dengan bijak. Hal ini semata-mata bertujuan untuk memastikan agar pelemahan rupiah itu tidak mengganggu stabilitas harga barang di dalam negeri dan memengaruhi daya beli masyarakat.

Penulis:  Tina Lestari 
Editor: Ega Adriansyah 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama