Cirebon, LPM FatsOeN — Mahasiswa Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC), menggelar aksi unjuk rasa bertajuk "Paradoks Kampus Unggul" yang di inisiasi oleh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC), di depan gedung rektorat pada Rabu, (18/6/2025).
Tagline "Paradoks Kampus Unggul", bukan tanpa alasan. Hingga saat ini, banyak mahasiswa mengeluhkan berbagai permasalahan internal kampus yang masih belum terselesaikan.
Dalam orasinya, presiden mahasiswa (Presma) UIN SSC, Miftahul Rizky menyampaikan beberapa tuntutan seperti kerusakan sarana prasarana, kendala birokrasi Ma'had Al-jami'ah, masalah kode etik dosen, hingga masalah kegiatan akademik lainnya.
Pada aksi ini mahasiswa telah berkumpul sejak pukul 13.00 WIB di depan gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Setelahnya, mahasiswa melakukan orasi di depan gedung rektorat dengan membentangkan spanduk bernada protes terhadap kampus.
Awalnya, mahasiswa kecewa karena tidak ada satupun pihak rektorat yang menemui mereka saat berorasi, sehingga setelahnya mahasiswa menerobos masuk ke gedung rektorat.
"Percuma kita orasi lama-lama, nggak ada yang dengerin," teriak salah satu orator ditengah orasinya.
Usai memasuki gedung rektorat, mahasiswa ditemui pihak rektorat yang diwakili oleh Wakil Rektor bidang keuangan, Kepala Bagian Umum (Kabag), Penanggungjawab Humas UIN SSC, dan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA), sebelum akhirnya datang Hajam, Wakil Rektor bidang kemahasiswaan UIN SSC yang terlambat usai menjenguk salah satu mahasiswa.
Hajam beralasan bahwasannya Warek I bidang akademik dan Rektor UIN SSC sedang menjalankan tugas diluar kampus yang tidak bisa ditinggalkan.
Menanggapi tuntutan unjuk rasa, Hajam mengungkapkan akan melakukan evaluasi dan survei terkait keluhan mahasiswa. Ia berharap permasalahan ini bisa diselesaikan secepatnya.
"Kami akan segera melakukan survei terkait fasilitas yang tadi dikeluhkan, akan kami selesaikan," ungkap Hajam.
"Kemudian untuk Ma'had, rencananya kami memang akan evaluasi dalam waktu dekat," tambahnya.
Adapun untuk dosen yang bermasalah, dirinya menyatakan siap untuk memanggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangan.
Penulis: Fadhil Muhammad RF
Editor: Zahra Awliya S