Cirebon, LPM FatsOeN —Mahasiswa UIN SSC (UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon) mengeluhkan jam operasional perpustakaan yang dianggap terlalu sempit. Menanggapi hal ini, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Hajam, langsung menghubungi Kepala Perpustakaan, Syibli Maufur melalui telepon pada Selasa (10/6/2025).
Saat dihubungi melalui telepon, Syibli menyatakan bahwa jam operasional perpustakaan UIN SSC masih mengikuti jam kerja kampus. Selain itu, dirinya mengeluhkan jumlah tenaga yang kurang.
"Tinggal enam orang, Pak. Nggak ada orang lagi," jawab Syibli saat dihubungi oleh Hajam.
Lebih lanjut, Syibli meminta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pustakawan yang tersebar di setiap fakultas, untuk ditarik ke pusat perpustakaan UIN SSC.
"Kalau bisa sih ini Pak Warek, PPPK perpustakaan itu kan ada empat orang Pak Warek, adanya di tiap fakultas, kalau bisa tarikin Pak Warek," pinta Syibli kepada Hajam.
Usai menghubungi kapus UIN SSC, Hajam berpendapat bahwa alasan perpustakaan tutup lebih cepat dibanding kampus-kampus lain, sebab kurangnya tenaga pegawai, dan masih banyak buku yang perlu dirapikan.
Hajam juga membandingkan jam operasional perpustakaan UIN SSC dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurutnya, perpustakaan di kampus tersebut buka hingga malam sebab pegawainya digaji lembur.
"Kalau di UIN Jakarta, sampai jam 9 malam, tapi itu dibayar. Ada uang lembur," tambahnya.
Dirinya memberikan solusi bagi mahasiswa untuk datang ke perpustakaan lebih pagi, atau memanfaatkan layanan perpustakaan digital UIN SSC untuk peminjaman buku.
"Jadi, tinggal disiasati (datang) lebih pagi. Kalau ke perpustakaan, ada yang digitalisasi, tinggal klik aja," ucap Hajam memberikan solusi.
"Jadi kalau jam 8, jam 9, sampai jam 12. Kan lumayan tuh, 3 jam. Nanti masuk lagi jam 2. Tinggal gitu aja lah solusinya," tambahnya.
Penulis: Fadhil Muhammad RF
Editor: Muhammad Hijar Ardiansah