Ilustrasi Gambar oleh: Zakariya R./FatsOeN 
Sumber: Canva

IAIN, LPM FatsOeN - Kepala Pusat Perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Yayat Suryatna, M.Ag. memberitahu bahwa kampus memiliki kebijakan baru perihal Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Perpustakaan yang diintegrasikan. Kebijakan baru ini hanya berlaku untuk mahasiswa baru semester ganjil 2022/2023.

Yayat menyebutkan, kartu ini belum diluncurkan oleh Rektorat. Hal tersebut membuat mahasiswa baru kesulitan dalam peminjaman buku.

“Mereka (mahasiswa baru) juga ingin mendapatkan pelayanan. Cuma terkendala belum terbitnya kartu perpustakaan bagi mahasiswa baru karena terintegrasi dengan kartu mahasiswa (KTM),” ujar Dr. Yayat Suryatna, M.Ag., Rabu, (25/1/23).

“Mulai tahun ajaran kemarin, tahun ajaran semester ganjil tuh, ada rencana dari rektorat ingin diintegrasikan. Jadi, kartu itu, kartu mahasiswa (KTM) dan kartu perpustakaan, dan mungkin dengan ATM itu menyatu. Tapi, agak telat,” sambung beliau.

Rektorat menjanjikan bahwa kartu tersebut akan diluncurkan sebelum semester ganjil 2022/2023. Tapi hingga sekarang kartu tersebut tak kunjung diluncurkan, Dr. Yayat Suryatna, M.Ag., menyebutkan bahwa, mungkin ada keterlambatan dari pihak ketiga yaitu perusahaan yang mengurus pembuatan kartu ini.

Selama menunggu diterbitkannya kartu baru tersebut, perpustakaan mengusahakan alternatif lain agar mahasiswa baru dapat meminjam buku, yaitu Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sementara.

“Kemarin itu saya mencoba untuk mengusahakan, begini, jadi kalo mahasiswa itu sudah terdaftar di akademik, silakan di-print kartu, nama, NIM. Semacam kartu mahasiswa, tapi hanya di-print-an, sok bawa ke sini yang sudah distempel oleh bagian akademik dan sudah ditandatangani oleh petugas di sana, gitu. Mencegah agar tidak ada orang liar, agar resmi, semacam kartu sementaralah.” Ujar Kepala Pusat Perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon tersebut.




Penulis: Fatika/FatsOeN

Reporter: Fatika, Ismawar, Dimas/FatsOeN 

Editor: Inggit Nurul Istifaedah/FatsOeN

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama