Ilustrasi: instagram.com/avixkatz


Tatanan hierarki yang sudah lama dibangun telah kokoh dan tidak ada yang bisa mengganggu hanya untuk memberi warna baru. Namun, pada suatu hari di Animatopia, kota para binatang, mengalami perubahan pola pikir, merasa bahwa negeri ini harus ada warna baru setelah sekian lama dipimpin oleh seorang dari satu golongan selama bertahun-tahun lamanya. Rezim para babi yang bertengger dipuncak kekuasaan merasa sangat nyaman karena hierarki dari atas ke bawah tidak ada yang bisa mengusik, mereka leluasa memainkan segi politik agar tetap pada apa yang mereka inginkan. Partai yang mereka dirikan adalah Partai Binatang Bergerak (PBB) yang dari dulu selalu menang dalam pemilihan umum.

Beberapa binatang lain di kota sebenarnya sadar bahwa rezim babi terlalu oportunis dan kapitalis, selain itu kebijakannya hanya menguntungkan golongan mereka saja. Peter, seekor kelinci cerdas membuat gerakan bawah tanah dengan dibantu temannya Steve, seekor rakun yang bijaksana. Mereka berhasil menghasut dan mengumpulkan banyak binatang. Nama gerakan mereka adalah Persatuan Binatang (PB), yang menghimpun semua jenis binatang didalamnya tanpa memandang kelas.

Momentum yang tepat dilakukan oleh Peter dan Steve karena pada saat itu mendekati masa-masa pemilihan walikota, mereka muak dan merasa bahwa rezim babi ini sudah tidak dipercaya lagi. Mereka mulai masif dalam melakukan perkumpulan dan diskusi yang mencerahkan para binatang agar bergerak untuk mengubah tatanan politik yang kacau ini. Dalam perkumpulan itu ada juga beberapa babi yang pro kepada para binatang lainnya, ada babi yang terlihat demokratis dan paling banyak bersuara seperti Marx, babi yang cakap. Selain itu juga ada Jassen, Bill, dan Hans, babi yang berpihak kepada para binatang lain.

Selain kelompok mereka, terdapat pula kelompok yang menjadi oposisi para babi dan menjadi rival abadi, yakni Partai Binatang Sejahtera (PBS) yang kebanyakan anggotanya adalah para monyet dan beberapa kelinci dan gajah. Pihak mereka selalu kalah bertahun-tahun oleh rezim PBB yang dominan menduduki segala aspek di kursi pemerintahan.

Waktu pemilihan beberapa bulan lagi, nama-nama calon dari PBB adalah Oliver dan wakilnya Gerald si babi yang biasa saja yang dipaksa oleh atasan para babi yang sudah tua untuk maju meneruskan dan mempertahankan PBBbdan para babi agar dipuncak kekuasaan. Sementara dipihak PBS mencalonkan Jawhar si Singa pemberani dan bijaksana dengan wakilnya George si monyet yang cerdik. Dari Persatuan Binatang, mereka mencalonkan Steve dan Marx untuk maju. Peter yang terlihat tua tidak ingin mencalonkan, ia hanya menunjuk temannya dan memberi amanat pada mereka untuk bisa mengembalikan kejayaan para binatang.

“Waktu sudah semakin dekat dengan pemilihan, pasti panitianya didominasi oleh para babi lagi,” ujar Steve.

“Iya” Suara Marx menyambar kata-kata Steve, Marx tahu karena dia juga dekat dengan para babi lainnya di pemerintahan. Marx memberitahu kepada Steve, Peter, dan binatang lainnya seperti John si Gajah, Edy si Harimau, serta David si Kuda. Mereka tengah berkumpul di sebuah tempat bernama Warung Demokrasi Binatang, yang menjadi tempat mereka berdiskusi.

“Kau tahu siapa ketuanya?” Tanya Peter pada Marx.

“Darwin, dia merupakan babi penurut dan gampang dikendalikan.” Jawab Marx.

Mereka langsung tersentak dan mencoba memikirkan siasat agar bagaimana mereka bisa menang dan mereka tahu para babi akan membuat kecurangan pada saat pemilihan. “tapi tenang, aku sudah mengusulkan Jassen dan Hans untuk ikut menjadi panitia, aku yakin mereka pasti bisa mengatasi kecurangan di sana,” kata-kata Marx ini membuat para binatang lainnya sedikit lega mendengarnya.

Hari demi hari berlalu, ada kejanggalan dalam panitia pemilihan, tersiar kabar bahwa Darwin menghilang. Jassen dan Hans yang termasuk panitia memberitahukan kabar ini kepada para anggota PB, mereka langsung tercengang mendengarnya. Mereka mengira pasti ada permainan buruk para babi dibelakang semua yang terjadi. Pada pagi hari, surat kabar memberi salam sapaan yang tidak enak dibaca, bahwa Darwin telah diintimidasi oleh berbagai kelompok oposisi, karena hal itu pelaksanaan pemilihan walikota ditentukan oleh ketua legislatif, bernama Major, si babi sangar dan cerdik bersiasat.

Keesokan harinya, berita kembali membeberkan surat kabar bahwa pemilihan akan dilakukan melalui sistem keterwakilan. Hal ini membuat pers dan beberapa media jurnalisik binatang selalu memantau perkembangan yang terjadi dalam pemilihan walikota ini. PB bersama rakyat dan media jurnalistik membuat berita-berita satir dan menusuk terhadap para senator yang ikut campur dalam pemilihan. Tindakan yang mereka lakukan memancing kemarahan para senator dan menyuruh aparat kepolisian binatang yang dipimpin oleh Jenderal Tigreal si Harimau untuk menangkapi para provokator.

Waktu pemilihan dimulai, para perwakilan binatang berkumpul disebuah aula di gedung pemerintahan. Setelah serangkaian acara yang cukup panjang, selesailah dan hasilnya dipaparkan pada sore hari, saat senja yang jingga sedang cerah-cerahnya. Keindahan senja itu luntur setelah hasil itu diumumkan ke publik bahwa Oliver dan Gerald memenangkan pemilihan dengan suara terbanyak, beda tipis dengan Steve dan Marx. 

Perlawanan belum berakhir, para anggota PB masih gencar mengedukasi para binatang dan membuat aksi-aksi yang mensejahterakan binatang melebihi pemerintah. Marx, Jassen, Hans, dan Bill memantau pergerakan para babi dan pemerintahan dari dalam. Sementara Steve dan Peter sering mengadakan sosialisasi dengan masyarakat kelas bawah yang kurang dilihat oleh pemerintah.

“Kebobrokan itu pasti akan menampakan dirinya sendiri, sejauh dan sekuat apapun dipertahankan pasti akan tumbang suatu hari nanti,” kata Peter dalam sebuah diskusi sembunyi-sembunyi di warung Demokrasi Binatang.

Beberapa bulan pemerintahan Oliver dan Gerald belum ada kebijakan yang memajukan para binatang, bahkan Oliver sering kali absen dalam setiap perkumpulan penting seperti sidang, rapat, atau perkumpulan penting lainnya.

Banyak kabar mengenai Oliver yang simpang siur dimulai dari dia sakit, dia ada kunjungan keluar kota, dan sebagianya yang merupakan alasan tak berdasar. Para senator hanya diam saja seolah tak memperdulikan bahwa wali kota tidak ada di kursinya. Semakin hari semakin hilang kepercayaan dari para binatang dengan pemerintah, mereka kebanyakan membangkan dan terjadi beberapa kekacauan, namun pada akhirnya dapat dipadamkan oleh Jenderal Tigreal yang gagah dan berani.

Karena ketuanya tidak ada di kursinya, para anggota bawahannya satu per satu mengundurkan diri, karena sadar bahwa apa yang sedang mereka lakukan sebagai pemimpin itu tidak seperti yang mereka harapkan, di mana seorang pemimpin itu harus bisa hadir memberi kebijakan yang baik dan harus dekat dengan rakyatnya. Yang masih mempertahankan jabatan dalam keanggotaan pemerintah adalah para babi, binatang lainnya pergi meninggalkan kursinya yang tak jelas fungsinya. 

“Untuk apa duduk di tempat yang tak berguna dan hanya menjadi tontonan yang tak membawa perubahan pada para binatang, yang ada hanya membuang waktu dan membuat keadaan jadi lebih buruk,” tutup Peter dalam diskusinya.


Penulis: Naratama

Editor: Inggit N.I.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama