Sumber: Pinterest 


Ketika berbicara tentang kepemimpinan, adalah masuk akal untuk mengharapkan seorang ketua untuk menjadi figur yang terlibat secara aktif dan hadir dalam menjalankan tugas-tugasnya. Namun, dalam beberapa situasi, kita dapat menemui kasus di mana seorang ketua tidak pernah muncul atau terlihat dalam kegiatan organisasi yang dipimpinnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan yang sah tentang keberadaan dan relevansi seorang ketua yang tidak pernah eksis tersebut.


Salah satu aspek penting dari kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memberikan arah; pengarahan dan motivasi kepada anggota organisasi yang dipimpinnya. Ketua yang tidak pernah muncul dapat menciptakan kebingungan dan ketidakpastian di antara anggota, karena mereka tidak memiliki sosok yang dapat mereka lihat dan ikuti. Ketidakhadiran ini juga dapat mempengaruhi semangat dan komitmen anggota dalam menjalankan tugas-tugas organisasi.


Selain itu, keberadaan seorang ketua yang tidak pernah muncul juga dapat merugikan organisasi dari segi pengambilan keputusan. Ketua merupakan posisi yang bertanggung jawab untuk memimpin rapat, memfasilitasi diskusi, dan mengkoordinasikan upaya anggota. Tanpa kehadiran fisik atau keterlibatan aktif dari seorang ketua, kemampuan organisasi untuk membuat keputusan yang efektif dan mengatasi tantangan keberlangsungan organisasi dapat terhambat.


Terkait dengan transparansi dan akuntabilitas, kehadiran seorang ketua yang tidak pernah muncul dapat menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana sumber daya organisasi digunakan dan keputusan strategis dibuat. Anggota organisasi berhak untuk mengetahui peran dan andil dalam kontribusi ketua mereka untuk mencapai tujuan bersama. Kehadiran nama yang tidak berguna dapat menciptakan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan terhadap kepemimpinan.


Tentu saja, ada situasi tertentu di mana seorang ketua tidak dapat hadir karena alasan yang sah, seperti masalah kesehatan atau keadaan darurat. Namun, dalam konteks umum, ketua yang tidak pernah muncul menimbulkan pertanyaan tentang komitmen dan dedikasi mereka terhadap peran kepemimpinan. Ini juga memicu pemikiran tentang kebutuhan untuk mengevaluasi struktur kepemimpinan organisasi dan mempertimbangkan alternatif yang lebih efektif.


Secara keseluruhan, kehadiran ketua yang tidak pernah muncul dalam suatu organisasi menciptakan ketidakpastian, kebingungan, dan keraguan di relung hati para anggota. Kepemimpinan yang efektif melibatkan kehadiran fisik dan keterlibatan aktif dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinan. 


Oleh karena itu, perlu dipertanyakan apakah seorang ketua yang tidak pernah muncul benar-benar pantas untuk memimpin organisasi yang mereka pimpin?


Penulis: Tina Lestari

Editor: Akhmad Jiharka

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama