Suasana di lantai satu Perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Foto : LPM FatsOeN/Nur Azizah

LPM FatsOeN, Cirebon-Keberadaan perpustakaan sangatlah penting bagi mahasiswa di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.  Kampus ini sendiri memiliki perpustakaan yang terletak di lingkungan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam  (FSEI) serta Fakultas Usuludin Adab dan Dakwah (FUAD). Jika ditilik dari dua tahun ke belakang, perkembangan Perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon cukup signifikan. Hal ini bisa dirasakan dari segi pelayanan dan tata ruang perpustakaan. 

Menurut salah satu staff Perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon bernama Tuti , dalam pelayanannya, pengelola perpustakaan menyediakan kotak saran dan mesin antrean untuk pengembalian buku. Informasi yang disediakan pengelola perpustakaan pun cukup lengkap, mulai dari tata cara mengoperasikan katalog elektronik, alur layanan peminjaman buku, hingga ketentuan sanksi keterlambatan pengembalian buku. Dirinya menambahkan, bagi mahasiswa yang terlambat mengembalikan buku pinjaman, akan dikenakan sanksi selving atau literasi kepustakaan sesuai dengan jumlah hari terlambat. Semakin banyak jumlahnya, semakin lama pula literasi kepustakaan yang wajib dilakukan mahasiswa. Tuti mengaku, hal tersebut adalah konsekuensi bagi mahasiswa yang kurang disiplin dan sebagai bentuk peningkatan tanggung jawab mahasiswa dalam menjaga buku. Namun tidak sedikit juga mahasiswa yang mengabaikan tanggung jawabnya untuk literasi kepustakaan. 

 “Tidak sedikit mahasiswa yang tidak mau melakukan itu  (literasi kepustakaan), buktinya adalah kartu yang menumpuk di sini (di perpustakaan), karena kartu itu sebagai jaminan bahwa pemiliknya harus melakukan literasi kepustakaan.” kata Tuti saat detemui LPM FatsOeN, belum lama ini.

Tuti menyampaikan, setiap harinya, pengunjung perpustakaan bisa mencapai 700 mahasiswa, bahkan bisa lebih. Pada tahun 2019, persentase pengujung meningkat hingga 15%. Hal ini menurut Tuti perlu diimbangi dengan jumlah buku yang memadai. Dari penuturannya, anggaran pendanaan buku perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon  berasal dari Anggaran APBN sesuai kebutuhan dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran, kerja sama dengan penerbit, kerja sama dengan  Dinas dan Arsip Perpustakaan Daerah dan Nasional, kerja sama dengan BI, serta hibah buku dari Alumni.

Lebih lanjut Tuti menjelaskan, dari segi tata ruang, perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon juga sudah cukup baik. Perpustakaan ini memiliki tiga lantai. Lantai satu digunakan untuk pelayanan pengembalian dan perpanjangan buku, ruang input data, ruang kepala perpustakaan, BI Corner, Cirebonese Corner, Panggung Literasi, tempat penyimpanan barang bawaan, toilet, serta pelayanan OPAC (katalog elektronik). Sedangkan di lantai dua, pengunjung dapat menjumpai koleksi buku terkait mata kuliah, novel, maupun buku bacaan lainnya. Di lantai tiga, pengunjung dapat menjumpai koleksi karya ilmiah, seperti skripsi dan tesis.

Sementara itu, Yayat Suryatna selaku Kepala Perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon menyatakan, bahwa ada tiga indikator manajemen yang baik. Pertama, dari segi gedung perpustakaan yang memadai, dapat dilihat dari luas perpustakaan dan jumlah mahasiswa yang seimbang. Kedua, dari segi pelayanan yang memadai, dan yang ketiga adanya prosedur perpustakaan. Ia berharap perpustakaan bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk mahasiswa, salah satunya dengan menyosialisasikan sistem dalam peminjaman buku saat pengenalan mahasiswa baru. Menurutnya, terwujudnya perpustakaan yang baik yaitu ketika semua elemen ikut serta menjaganya. Begitu pun untuk pengunjung perpustakaan, alangkah baiknya ikut menjaga dan merawat, baik ruang perpustakaan, menyimpan buku pada tempatnya, serta tidak sabotase buku. Pihak perpustakaan pun mengimbau kapada pengunjung untuk menjaga barang bawaan, serta tidak teledor sehingga insiden pencurian tidak lagi ada.

“Ada tiga indikator manajemen yang baik. Pertama, dari segi gedung perpustakaan yang memadai, dapat dilihat dari luas perpustakaan dan jumlah mahasiswa yang seimbang. Kedua, dari segi pelayanan yang memadai, dan yang ketiga adanya prosedur perpustakaan,” ujar Yayat.

Di sisi lain Nurkholifah, mahasiswa semester  III IAIN Syekh Nurjati Cirebon merasa kesulitan dalam mencari buku karena letak buku tidak sesuai dengan raknya. Sedangkan menurut Rifatul Mahmudah mahasiswa semester VII IAIN Syekh Nurjati Cirebon kenyamanan pengunjung ketika berada di dalam perpustakaan pun perlu diperhatikan. Selain itu, Rifatul menilai sistem keamanan perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon perlu dibenahi. 

“Loker yang sudah disediakan seharusnya disertakan kunci agar lebih aman. Tidak lupa, pulpen yang disediakan untuk menulis daftar buku pinjaman mahasiswa masih terbatas,” ucap Rifatul. 

Reporter : Siti Aisyah, Casmirah, Ineu Yulyani
Penulis   : Siti Aisyah, Casmirah, Ineu Yulyani

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama