Suasana Stan-Stan Ormawa ketika pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Foto : R. Al Wafi/FatsOeN


Cirebon, LPM FatsOeN - IAIN Syekh Nurjati Cirebon kembali menyelenggarakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) secara luring. Kegiatan PBAK secara luring ini pertama kalinya selepas dua tahun sebelumnya dilaksanakan secara daring. PBAK tahun 2022 berlangsung selama tiga hari, pada tanggal 27-29 Agustus 2022, bertempat di Areal Kampus.

Kegiatan PBAK kali ini diikuti oleh 2.875 Maba-Miba yang berasal dari berbagai jurusan di kelima Fakultas yang ada di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Meski begitu, pelaksanaan PBAK masih meninggalkan beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya, khususnya yang dialami Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Unit Kegiatan Khusus (UKK).


Berubah-ubah Keputusan Stan UKM-UKK

Salah satu rangkaian kegiatan dalam PBAK ialah sosialisasi dan kunjungan mahasiswa ke stan-stan yang disediakan tiap UKM-UKK yang ada di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Sementara, dari total 20 UKM-UKK, tidak semua mendapat stan saat pelaksanaan PBAK bahkan di hari pertama. Hal ini disebabkan adanya keputusan panitia yang berubah-ubah, sehingga membingungkan tiap UKM-UKK dalam mempersiapkan stan.

Sejak panduan PBAK dibagikan kepada setiap ormawa, di sana dijanjikan bahwa akan disediakan stan untuk mendukung kegiatan sosialisasi. Meski sudah dibuatkan panduannya, namun masih terdapat ketidakjelasan perihal syarat dan ketentuan mengenai stan yang akan disediakan.

Tidak ada kabar sejak dibagikan panduan PBAK pertama kalinya, informasi perihal stan baru muncul kembali H-3 menjelang pelaksanaan. Pada informasi terbaru, dijelaskan bahwa untuk stan diberikan harga sesuai paket dengan kisaran harga 100-200 ribu.

Hal ini tentu membuat keberatan kebanyakan ormawa, ditambah informasinya mendekati hari pelaksanaan. 

Salah satu UKM pun turut memberikan komentar terkait hal tersebut. "Hak kita, UKM harusnya juga mengisi meramaikan dan tidak ada pungutan biaya.

Berbeda dengan UMKM yang usaha PKL, pedagang kaki lima. Kalau pedagang, mah, cocok diminta 100 ribu juga fungsinya untuk melapak di sana," katanya.

Hingga pada keputusan terakhir, malam hari (26/8), dirapatkan kembali dan difiksasikan untuk rangkaian acara PBAK tahun 2022. Rapat tersebut menghasilkan beberapa catatan, salah satunya yakni bahwa UKM-UKK tidak disediakan stan dari panitia, melainkan harus mencari sendiri jika ingin membuka stan, dan di hari pertama memang tidak ada kunjungan mahasiswa ke stan-stan UKM-UKK.

Dari pantauan LPM FatsOeN beberapa kali terjadi miskomunikasi, sehingga terjadi kekeliruan di antara pihak-pihak yang terlibat. 


Waktu Sosialisasi UKM-UKK Terbatas

Merunut pada rangkaian kegiatan PBAK hari pertama, jadwal sosialisasi tiap UKM-UKK, dijadwalkan pukul 14.40-16.30 WIB. Namun, waktu sedikit bergeser 20 menit sehingga sosialisasi UKM-UKK dimulai sekitar pukul 15.00 WIB.

Sosialisasi UKM-UKK dalam kegiatan PBAK tahun ini, hanya diberikan kesempatan waktu selama tujuh menit.  

Hal tersebut dirasakan sangat terbatas bagi tiap-tiap UKM-UKK untuk melakukan sosialisasi.

Indri Sari Rahayu, ketua umum Hay'atu Tahfidzil Qur'an (HTQ) berkomentar bahwa waktu sosialisasi untuk ditambah durasinya. "Tambahin waktu untuk sosialisasinya, sampai 20 menit, lah, atau setidaknya 10-15 menit," ujarnya.

Senada dengan Indri, ketua umum  Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM), M. Reza Syah P., mengatakan, "Sangat kurang sekali bagi UKM kami khususnya, namun karena panitia sudah mengatur sedemikian rupa agar tertata dengan baik dan berharap acara berjalan dengan baik, Saya mengikuti alur sebagaimana mestinya," katanya.

Selain waktu sosialisasi yang terbatas, keluhan datang dari video profil yang tidak ditampilkan dalam rangkaian acara PBAK, pun tidak diposting dalam akun resmi instagram PBAK IAIN Syekh Nurjati tahun 2022.

Keluhan ini terjadi lantaran sebelum pelaksanaan PBAK, panitia meminta kepada setiap ormawa, termasuk UKM-UKK agar membuat dan mengirimkan video profil masing-masing.

Rudin, ketua umum UKM Basket berharap jangan sampai itu menjadi sia-sia belaka. "Jangan sampai dibuatnya video promosi dan profil UKM-UKK itu hanya sia-sia," ujarnya.

Senada dengan Rudin, ketua umum HTQ pun berkomentar, "Sangat disayangkan sekali, tidak diposting, ya. Seharusnga sudah ada tindak lanjutnya mengenai hal ini," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kadadi selaku panitia PBAK mengungkapkan bahwa apa yang terjadi tidak seratus persen kesalahan panitia.

"Ya, kita juga gabisa menyalahkan sepenuhnya, ya. Karena, peserta yg dari UKM-UKK juga, dari survei yang Saya dapat, itu sepertinya malas membaca informasi, panduan," paparnya.

Meski begitu tiap pihak tetap berharap bahwa dalam kegiatan ke depan, agar bisa diperbaiki, sebagaimana penuturan Reza, "Semua hal tentu bisa diperbaiki dengan sebaik-baiknya," pungkas Reza.

Reporter: R. Al Wafi/FatsOeN 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama