foto: Ikhsantiaz Setiawan
Cirebon, LPM FatsOeN – Sebanyak 54 balita menerima bantuan makanan tambahan dalam kegiatan Percepatan Pencegahan Penurunan Stunting (P3S) yang digelar oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Karyamulya, di Kampus ITEKES Mahardika, pada Senin (4/8/2025).
Dalam kegiatan bertema “Bersinergi Mencegah dan Mengurangi Stunting: Gerakan Bersama Cegah Stunting” ini, sejumlah pejabat turut hadir, di antaranya Wakil Wali Kota Cirebon Siti Farida Rosmawati, Ketua LPM Karyamulya Muhammad Yani, Lurah Karyamulya Rakhmat Sulaeman, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB), Suwarso Budi Winarno, serta Ketua Baznas Republik Indonesia Noor Achmad. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh 23 ketua kader Posyandu dari wilayah setempat dan para orang tua dari balita yang menerima bantuan makanan tambahan.
Penyaluran bantuan ini dilakukan guna merespons kondisi terkini di Kelurahan Karyamulya, di mana data dari Puskesmas Majasem mencatat sebanyak 179 balita mengalami stunting. Bantuan hari ini diberikan untuk 54 anak, sementara sisanya akan disalurkan secara bertahap.
“Kita memberikan bantuan makanan tambahan untuk balita yang stunting. Namun pada pagi hari ini kami baru bisa memberikan untuk 54 balita, ya mudah-mudahan dalam bulan ini kita bisa tuntaskan 179 tersebut,” ujar ketua LPM Karyamulya, Muhammad Yani.
Selain penyaluran bantuan, acara juga difokuskan pada edukasi kader posyandu dan tokoh masyarakat. Edukasi ini diberikan kepada 23 Ketua Kader Posyandu sebagai langkah awal memperluas pengetahuan masyarakat mengenai stunting, terutama kepada kelompok rentan seperti calon pengantin dan ibu hamil.
“Yang terpenting adalah memberikan sosialisasi kepada para ketua kader posyandu sekaligus kepada tokoh masyarakat yang ada di Kelurahan Karyamulya,” tambah Yani.
Yani juga mengungkapkan harapannya agar upaya ini dapat membawa perubahan nyata di wilayahnya.
"(Harapannya) Tidak ada lagi stunting di Kelurahan Karyamulya,” tegasnya.
Kegiatan tersebut, menurut Yani, tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, diantaranya adalah ITEKES Mahardika, Baznas RI, notaris yang berdomisili di Kelurahan Karyamulya, serta sejumlah donatur individu yang secara sukarela turut membantu penyelenggaraan program.
Dukungan terhadap program P3S juga datang dari Pemerintah Kota Cirebon. Wakil Wali Kota, Siti Farida Rosmawati, menyatakan pentingnya gerakan bersama untuk menekan angka stunting dan mencetak generasi unggul.
“Program P3S ini saya berharap Indonesia di masa depan akan dikelola oleh generasi penerus yang sehat, cerdas, kreatif, produktif, dan berdaya saing,” tuturnya.
Sementara itu, ITEKES Mahardika memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan aplikasi digital bernama Stuntrack, yang dikembangkan guna membantu kader posyandu dalam memantau dan melaporkan data secara realtime. Aplikasi ini merupakan hasil kerja sama lintas fakultas di lingkungan kampus.
“Kami berikan aplikasinya, kami berikan juga kolaborasi, pelatihan, dan sosialisasinya,” ujar Wakil Rektor II, Andinna.
Andinna juga memastikan bahwa aplikasi tersebut dapat digunakan secara cuma-cuma oleh para kader. Pihak kampus, menurutnya, memberikan dukungan penuh terhadap implementasi Stuntrack sebagai bentuk kontribusi akademik dalam penanganan isu kesehatan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, sinergi antara lembaga masyarakat, pemerintah, dan akademisi kembali dikuatkan dalam upaya nyata menekan angka stunting, dimulai dari tingkat kelurahan.
Penulis: Ikhsantiaz Setiawan
Editor: Fadhil Muhammad RF